"The Whinner (Si Tukang Mengeluh)"
15.42.00 | Author: Lumpia Isi Agar-agar
I. Pengertian
Dalam sehari-hari mungkin kita sering menemukan The Whinner (Si Tukang Mengeluh), baik rekan kerja ataupun teman kuliah. Dengan memahami si tukang mengeluh ini. mungkin kita dapat mempelajari cara-cara untuk mengatasinya.

The Whinner dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “Si Tukang Mengeluh”. Ada tiga macam keluhan yang biasa kita dengar:
1. Kelompok keluhan pertama bersifat membantu ialah keluhan dari orang yang mengungkapkan masalah sambil berupaya mencari penyelesaian sesungguhnya merupakan berkat bagi teman kerja, keluarga, atasan dan perusahaan tempat mereka bekerja.
2. Kelompok kedua bersifat mengobati ialah keluhan yang membantu kita mengendorkan diri, melepaskan ketegangan akibat tuntutan kehidupan modern. Misalnya dengan bercerita kepada orang lain mengenai ketegangan yang kita rasakan, bisa menjadi saluran yang membantu membebaskan kita dari tekanan keresahan pikiran yang sudah menumpuk.
3. Kelompok ketiga adalah kelompok Si Tukang Mengeluh (The Whinner). Mereka suka berkubang dalam kecemasan dan kesulitan mereka. Ini tidak ada hubungannya dengan melepaskan ketegangan. Perkubangannya bisa berlanjut terus-menerus. Orang yang masuk dalam kelompok ketiga ini, tidak pernah menawarkan penyelesaian dan keluhannya tidak pernah ditujukan untuk membantu mengusahakan perubahan apapun.

II. Cara menyesuaikan sikap :
1. Jangan setuju dengan tukang mengeluh, karena ini membuat mereka seperti mendapat angin untuk terus mengeluh.
2. Jangan tidak setuju dengan tukang mengeluh, karena mereka akan merasa terpaksa harus mengulangi lagi kisah penderitaan mereka.
3. Jangan mencoba menyelesaikan masalah mereka-anda tidak akan mampu.
4. Jangan pernah bertanya mengapa mereka mengeluh kepada anda tentang masalah mereka. Mereka menganggap pertanyaan ini sebagai undangan untuk mengulangi keluhan dari awal lagi.

Ada 3 persyaratan sikap yang akan membantu anda berurusan dengan orang sulit ini. Kita sebut anjuran untuk menghadapi si Tukang mengeluh:
1. Bersabarlah terhadap standar mereka yang tak mungkin dicapai dan sikap negative yang tidak berkesudahan.
2. Berbelas kasihanlah terhadap si Tukang mengeluh malang ini karena mereka tidak bisa mengatur hidup mereka sendiri.
3. Berkomitmenlah untuk menjalani proses panjang membantu mereka berfokus pada solusi.

III. Cara pemecahan masalah.
Bekerjasama dengan si Tukang mengeluh untuk mengurangi perasaan tidak berdayanya dengan cara membantu dia mengidentifikasi pemecahannya. Jika dilakukan secara konsisten selama beberapa waktu, strategi ini kadang bisa menyembuhkan sama sekali si Tukang mengeluh.

IV. Rencana tindakan :
1. Dengarkan pokok-pokoknya.
Mendengarkan keluhan yang disampaikan oleh si Tukang mengeluh. Saat mendengarkan si Tukang mengeluh kita dapat mendengarkan dengan memegang kertas dan pensil dan kemudian mencatat pokok-pokok keluhannya. Ada beberapa alasan untuk ini. Pertama, tukang mengeluh menyukai ini karena ini menunjukkan kita mendengarkan dan memperhatikannya. Mereka bahkan mungkin menyimpulkan bahwa kita mau meneima keluhan mereka. Kedua, membantu kita untuk mengulangi dan menjelaskan. Terakhir, dengan mencatat pokok keluhannya kita tidak perlu mendengarkan keluhannya lebih dari satu kali.

2. Meyela dan meminta penjelasan.
Kendalikan percakapan dengan menyelas secara bijakdan mintalah bantuan si Tukang mengeluh. Kemudian ajukan pertanyaan minta penjelasan supaya bisa sampai pada yang spesifik dari masalahnya karena masalah yang kabur jarang bisa diselesaikan. Ada kalanya Tukang mengeluh tidak dapat mengungkapkan secara spesifik karena masalahnya campur aduk. Jika demikian, kita bisa menugasi mereka atau menyarankan agar mereka mencari lebih banyak informasi.

3. Geser fokusnya ke penyelesaian.
Bicarakan masalah secara spesifik satu per satu, agar si tukang mengeluh dapat melihat masalah secara spesifik. Kemudian sebaiknya kita bertanya “Apa yang anda inginkan?”. Kalau jawaban mereka tidak praktis,tidak masuk akal, atau mustahil anda harus melakukan cek realitas. Katakan apa adanya dan tanyakan lagi “Berdasatrkan fakta-fakta ini.,Apa yang anda inginkan sekarang?” kalau mereka memberikan jawaban yang masuk akal, tanyakan lagi apa yang akan mereka lakukan untuk mewujudkan itu.

4. Tunjukkan masa depan.
Orang yang sedang merasa tidak berdaya perlu diberi sesuatu yang bisa mereka harap-harapkan. Jika menyelesaikan masalah yang mereka bawa kepada anda adalah tanggung jawab anda, maka mereka harus diberi tahu tentang kemajuan yang anda capai. Anda bisa menawarkan untuk meyelenggarakan pertemuan dengan orang yang mereka keluhkan. Anda bisa katakana “Anda jelas lebih tahu banyak tentang masalah ini ketimbang saya. Saya sarankan anda menelusuri masalah ini dalam 6 minggu ke depan. Kemudian kembali lagi pada saya pada tanggal… dengan membawa 3 kemungkinan penyelesaian dan saran. Nanti kita tentukan lagi langkah berikutnya “.

5. Tarik garis
Kalau mengulangi, mengklarifikasikan dan pertanyaan yang mengarahkan tidak menghasilkan perubahan dalam diri tukang mengeluh, anda perlu menarik garis. Jika tukang mengeluh kembali menyampaikan keluhan dan rasanya keluhan itu tidak akan berhenti, anda harus bersikap tegas dan mengakhiri situasi ini. Ketika menghadapi keluhan yang tidak ada akhirnya berdirilah berjalan menuju pintu, dan katakan dengan tenang “Karena yang kamu keluhkan rasanya tidak adanya penyelesaian tidak ada gunanya dibicarakan lagi. Kalau kelak kebetulan kamu bisa memikirkan penyelesaian yang positif, silahkan datang lagi dan beritahu saya”. Jangan biarkan dia menarik anda kembali dengan ucapan tetapi dan kamu tidak mengerti. Abaikan si Tukang mengeluh dengan mengulangi pernyataan akhir.

This entry was posted on 15.42.00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: