"Intelektual Muda"
16.12.00 | Author: Lumpia Isi Agar-agar
Perubahan status dari seorang siswa menjadi menjadi mahasiswa hendaknya diikuti juga dengan perubahan pola berpikir. Pola berpikir seorang mahasiswa adalah mengutamakan rasionalitas yang logis serta didukung dengan bukti-bukti otentik. Tidak hanya berdasarkan common sense semata. Pola berpikir seperti ini membuat fungsi kognitif menjadi kritis namun konstruktif. Fungsi kognitif yang kritis konstruktif, akan memiliki nilai tambah jika didalamnya mengandung nilai-nilai Islami.

Setelah mengalami fase diatas maka akan menjadikan pikiran seorang mahasiswa dipenuhi oleh gagasan-gagasan. Ketika gagasan-gagasan tersebut dapat ditransformasikan ke dalam dunia nyata, maka sangat tepat jika gelar “intelektual muda” dialamatkan kepada seorang mahasiswa.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda harus mampu membawa dirinya ke hal-hal yang bersifat progresif. Baginya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Akan sangat merugi jika sampai hai ini lebih buruk dari hari kemarin.

Adanya kaum-kaum intelektual maka akan membawa perubahan di zamannya. Sebagai contoh adalah Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabatnya yang mampu mengubah budaya Arab jahiliyah menjadi kaum beradab. Bahkan perubahan-perubahan yang dilakukan Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabatnya masih dapat kita rasakan sampai sekarang. Begitu juga yang dilakukan oleh Soekarno-Hatta 62 tahun yang lalu. Mereka berani membawa bangsa Indonesia ke depan pintu kemerdekaan. Mereka berani melawan kolonialisme yang saat itu mencengkeram bangsa ini dalam semua aspek kehidupan.

Perubahan ke arah yang lebih baik tidak akan bisa kita lakukan jika kita hanya berdiam diri tanpa melakukan apa-apa. Progresifitas tidak akan kita capai jika kita hanya terpaku pada standar-standar yang telah lalu, karena belum tentu standar-standar yang telah lalu masih relevan dengan masa sekarang. Pemikiran-pemikiran konservatif terkadang membuat kita seperti katak dalam tempurung.

Perjuangan menuju progresifitas memang bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Selain itu perubahan tidak akan dicapai dalam waktu yang singkat. Dibutuhkan kesabaran dan usaha secara terus menerus untuk membawa ke arah yang lebih baik.

Yakin, Usaha, Sampai.
Tak ada yang abadi kecuali perubahan.
Salam perubahan!
Hidup Mahasiswa!
This entry was posted on 16.12.00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: